About

Kotagede

Menyelami Jiwa Mataram di Jantung Yogyakarta

Tentang Kota Gede

sebuah labirin waktu di mana gema kejayaan Kerajaan Mataram Islam masih terasa di setiap sudutnya. Lebih dari sekadar destinasi wisata, Kotagede adalah sebuah museum hidup yang menawarkan perpaduan unik antara warisan sejarah agung, keahlian kriya legendaris, dan denyut nadi komunitas yang hangat. Mari kita telusuri tiga pilar yang membentuk pesona abadi Kotagede.

History & Heritage

Di sinilah peradaban Mataram Islam bermula. Setiap gang sempit, tembok tinggi, dan bangunan kuno di Kotagede adalah saksi bisu dari sebuah era keemasan.

Pusat Kerajaan Mataram Islam

Didirikan pada abad ke-16 oleh Panembahan Senopati, Kotagede menjadi ibu kota pertama Kerajaan Mataram, cikal bakal Kesultanan Yogyakarta dan Kasunanan Surakarta.

Arsitektur Khas

Arsitektur Kotagede adalah perpaduan harmonis antara gaya Jawa-Hindu dan Islam. labirin gang-gang sempit di antara Tembok Keliling (Cepuri) yang dulunya melindungi pusat keraton. rumah-rumah tradisional Joglo dan Kalang dengan gebyok ukir yang megah, mencerminkan kemakmuran saudagar di masa lampau.

Makam Raja-Raja Mataram

Kompleks Makam Raja-Raja Mataram di Hastana Watu Gilang. Di sini, para pendiri dan tokoh penting dinasti Mataram, termasuk Panembahan Senopati, bersemayam. Suasana sakral dan khidmat sangat terasa, mengingatkan pada akar spiritual dan kepemimpinan yang membentuk Yogyakarta hari ini.

Craft & Culture

Denyut Nadi Kreativitas dan Rasa

Tradisi Perak yang Mendunia

Kotagede adalah sinonim dari perak. Selama ratusan tahun, para maestro perak di sini telah mewariskan keahlian mereka dari generasi ke generasi. 

Surga Kuliner Tradisional

rasa otentik Kotagede melalui kuliner legendarisnya seperti Kipo yang manis dan legit, serta Yangko yang kenyal dan berwarna-warni.

Kehidupan di Pasar Legi

Pasar Legi Kotagede, jantung ekonomi dan sosial masyarakat. Pasar ini lebih dari sekadar tempat jual beli; ini adalah panggung kehidupan di mana Anda bisa melihat interaksi warga, menemukan jajanan pasar yang langka, dan merasakan atmosfer otentik kehidupan sehari-hari yang tidak berubah oleh waktu.

Community Today

Kehangatan dalam Balutan Tradisi

Warga yang Ramah dan Terbuka

Masyarakat Kotagede (sering disebut Wong Gede) dikenal dengan keramahannya. Mereka bangga akan sejarah dan warisan mereka, dan sering kali dengan senang hati berbagi cerita dengan para pengunjung.

Kehidupan Sehari-hari yang Harmonis

kehidupan yang berjalan dengan ritme yang tenang. Pagi hari diwarnai kesibukan di pasar, siang hari diisi dengan suara ketukan palu para perajin perak, dan sore hari adalah waktu bagi anak-anak untuk bermain di lorong-lorong bersejarah. Kehidupan di sini mengalir selaras antara pekerjaan, ritual keagamaan, dan interaksi sosial.

Nilai yang Terus Dijaga

Semangat gotong royong (kerja sama komunal) dan guyub (kerukunan) masih sangat kental. Masyarakat menjaga tradisi tidak hanya dalam bentuk kriya, tetapi juga dalam upacara adat dan kegiatan keagamaan. Inilah fondasi yang membuat Kotagede tetap menjadi komunitas yang kuat, berakar pada masa lalu namun tetap hidup di masa kini.